
Gereja Katolik Motomachi sebenarnya sudah ada sejak tahun 1861, namun bangunan yang pertama terbakar dan gereja ini dibangun lagi tahun 1924. Arsitektur bangunannya bergaya gothic. Keren abis. Sayang aku belum bisa masuk untuk lihat altarnya yang konon hadiah khusus dari Paus.
Di seberang gereja katolik ini ada gereja tua lagi yaitu gereja ortodok Rusia. Kalo gereja ini aku sempat ngintip ke dalam (karena pintu masuknya emang lagi terbuka). Wuah, altarnya pika-pika mengkilat disepuh warna emas. Romonya pakai jubah item yang ada kerudungnya. Suasananya persis gereja ortodok di Ochanomizu deket sekolahku YMCA dulu. Di sini pun kita gak bisa berlama lama, karena Rui yang ikutan ngintip deket pintu, begitu lihat banyak gambar orang suci, teriak keras sekali “kowai… (=takut)”. Langsung aja kita buru buru minggat.

Akhirnya kita keluyuran di seputaran Motomachi. Banyak galeri dan toko2 kecil, tapi kita gak berani masuk. Habis tokonya sempit2. Umumnya rumah biasa yang disulap jadi tempat jualan. Lha ngajak Rui kalo dia berulah khan repot. Sempat pengen lunch di restoran yang jualan sosis home-made, tapi urung begitu lihat sempitnya ruangan.
Motomachi tempatnya asyik buat jalan jalan, hanya sayangnya jalannya lumayan naik turun. Kalau pas sampai di turunan sih enak, tapi kalo sampai di tanjakan lumayan menggos menggos. Walaupun kemarin kita gak bisa blusukan masuk ke toko toko, tapi terhibur juga dengan pemandangan indah. Ada satu jalan yang latar belakangnya laut lepas, bagus sekali. Sampai nyeletuk ke suami, suatu hari nanti kalo kita tua dan anak anak sudah mandiri semua (bayangannya khan punya anak lebih dari 1, hihi), aku gak bakalan keberatan kok kalo tinggal di kawasan Motomachi. Maunya tuuuu….uh.
Di seberang gereja katolik ini ada gereja tua lagi yaitu gereja ortodok Rusia. Kalo gereja ini aku sempat ngintip ke dalam (karena pintu masuknya emang lagi terbuka). Wuah, altarnya pika-pika mengkilat disepuh warna emas. Romonya pakai jubah item yang ada kerudungnya. Suasananya persis gereja ortodok di Ochanomizu deket sekolahku YMCA dulu. Di sini pun kita gak bisa berlama lama, karena Rui yang ikutan ngintip deket pintu, begitu lihat banyak gambar orang suci, teriak keras sekali “kowai… (=takut)”. Langsung aja kita buru buru minggat.


Motomachi tempatnya asyik buat jalan jalan, hanya sayangnya jalannya lumayan naik turun. Kalau pas sampai di turunan sih enak, tapi kalo sampai di tanjakan lumayan menggos menggos. Walaupun kemarin kita gak bisa blusukan masuk ke toko toko, tapi terhibur juga dengan pemandangan indah. Ada satu jalan yang latar belakangnya laut lepas, bagus sekali. Sampai nyeletuk ke suami, suatu hari nanti kalo kita tua dan anak anak sudah mandiri semua (bayangannya khan punya anak lebih dari 1, hihi), aku gak bakalan keberatan kok kalo tinggal di kawasan Motomachi. Maunya tuuuu….uh.
2 comments:
aduh...pemandangannya indaaaaah banget
aku ya mau tuh kapan2 mampir ke sono, kamu jadi guide nya ya Ka ;)
indahnyaa..Kpn diundang main kesana ya? :-)
Post a Comment