Wednesday, March 18, 2009

Perpisahan Playgroup

Hari ini hari terakhir kelas playgroup nya Rui. Acara perpisahan diisi dengan kegiatan bikin sup Tonjiru bersama para mama. Dari rumah kita siap bawa sayuran (lobak, wortel, dll), trus bawa pisau, talenan, mangkuk buat makan sup, supit, sendok – garpu, wes komplet.

Pesen dari para guru, sayurannya minta direbus sebentar dari rumah biar anak anak gampang ngirisnya pakai pisau. Sebenarnya sih kalau buat Rui, gak masalah kalaupun bawa sayuran mentah (tanpa direbus dulu), wong dia itu sejak umur 2 tahun sudah terbiasa berurusan dengan benda tajam macam pisau gitu. Hehe. Dasarnya dia itu “ganko” (=ndablek, keras kepala), suka ngikut aku ngiris2 kalo pas masak, walaupun jarinya berkali kali berdarah kena pisau pun tetep ndablek, seneng banget kalo sudah dipegangi pisau. Namun buat hari ini nuruti pesan dari guru, semua sayur yang aku bawa aku rebus duluan dari rumah.

Pas acara masak masakan tadi kelihatan bener Rui sudah gak asing dengan pisau. Sementara ibu ibu yang lain pada masih bantuin anaknya ngiris ngiris. Mereka pada kaget waktu tahu Rui udah lama tak biasain pegang pisau. Wuah, jangan jangan mereka jadi pada mikir, mamanya Rui raja tega nih, anak kecil sudah dikaryakan ngebantu ngiris2. Hehe.

Selesai acara masak masakan, sambil nunggu sup nya matang, kita ngumpul di ruangan, ngelihat anak anak main drama “ookina kabu”. Ceritanya tentang seorang kakek yang mencabut lobak raksasa di ladang. Karena lobaknya berat dan tidak bisa tercabut, akhirnya kakek itu memanggil nenek, cucu, anjing, kucing… dst, dst, sampai jadi antrean panjang buat mencabut lobak.

Anak anak tadi pada pakai ikat kepala dari gambar buatan sendiri, yang melambangkan salah satu peran. Hanya ikat kepalanya Rui yang rada aneh. Kalau yang lain hanya bergambar muka kakek, muka nenek, muka anjing / kucing, ikat kepalanya Rui lengkap dengan muka bersurai, badan dan berkaki empat. Waktu aku tanya gambar apakah itu. Jawab Rui “kakek singa!”. Haah?! Padahal di drama itu mana ada peran singa. Seperti biasa Rui selalu punya “acara” sendiri.

Walaupun Rui punya imajinasi sendiri, tapi syukurlah Rui sangat ada kemajuan. Waktu acara Natal bersama Desember yang lalu, dia khan gak mau ikut serta pentas gerak dan lagu sama teman temannya. Tapi sekarang dia sudah bisa bergabung dengan temannya untuk pentas berkelompok. Jadi kalaupun sekarang dia masih agak nyeleneh ya gak pa pa lah, namanya juga anak anak.

Selesai acara drama, tibalah saat makan bersama. Wah, gak cuma anak anak saja, tapi para ibu juga sudah pada kelaparan. Enak sekali makan bareng bareng, jadi ingat dulu aku jaman TK juga sering ada acara makan bersama kayak gini.

Begitu acara makan selesai, ada acara pembagian hadiah kenang kenangan dari para guru buat anak anak. Setiap anak dapat satu lembar photo bersama yang dibingkai dengan frame buatan anak anak sendiri juga, lalu dapat surat perpisahan berisi pesan dari guru dan (yang paling bikin heboh) dapat bola sepak. Emang kebanyakan murid playgroup ini cowok cowok sih, jadi semua disamain dapat bola. Walaupun gitu murid cewek juga pada seneng tuh dapat bola. Hehe.

Trus acara paling akhir, gantian kita ngasih album kenangan yang berisi photo dan kartu pesan dari anak anak buat para guru. Dan juga anak anak dikerahkan buat ngasih bunga ke para guru. Wuah, para guru nya pada terharu dapat kembang dari anak anak. Kalau anak anaknya sih gak ngaruh, masih tetep aja lompat lompat gak karuan, belum begitu ngerti kalau setelah ini bakal gak ketemu guru guru playgroup lagi.

Sebelum pulang ke rumah, aku sempatin ngobrol dengan Tsuciya sensei, gurunya Rui yang bisa bahasa Indonesia itu. Pesan beliau kepadaku sangat berkesan. Beliau bilang, Rui anak yang punya kepribadian istimewa, yang lain daripada yang lain. Rui janganlah dituntut buat jadi sama dengan yang lain. Biarlah Rui jadi pribadi Rui sendiri, karena kelak bila Rui dewasa nanti hal ini bisa jadi harta yang sangat berharga.

Rasanya aku jadi pengen nangis aja, kayak flasback, dalam ingatanku selama ini berapa kali aku kecewa, berapa kali aku marah kalau Rui gak bisa melakukan hal hal yang sama dengan teman temannya. Padahal sebenarnya aku gak perlu punya perasaan seperti itu seandainya aku bisa menerima Rui apa adanya dan melihat nyeleneh-nya Rui sebagai salah satu bagian dari pribadinya. Jadi orang tua memang gak gampang. Masih banyak yang harus aku pelajari, masih banyak yang aku harus perbaiki.

Sampai rumah aku baca surat perpisahan dari gurunya Rui, di situ tertulis, di mata para guru, Rui berbakat menggambar. Setiap kali menggambar sesuatu, detailnya sangat kelihatan. Dan lagi dia selalu bisa menentukan judul yang mantap buat setiap gambarnya. Ada gambar gunung yang dikasih judul “obake yama” (gunung berhantu), atau gambar dinosaurus yang dikasih judul “sora tobu kaibutsu” (monster terbang), atau gambar manusia dengan senyum merekah yang dikasih judul “ureshi mama” (mama yang sedang gembira). Mau gak mau, aku jadi senyum senyum sendiri.

Akhir dari surat itu, ada cuplikan interview Rui dan gurunya.
Lauk yang disukai Rui (dari kotak bentonya) : jeruk (weh, padahal aku sudah lupa lupa ingat, pernah gak sih, masukkin jeruk ke bentonya Rui.
Permainan yang disukai Rui : main raket dan bola.
Cita cita Rui kalau besar nanti : pengen jadi orang seperti papa (wuah, bapak-e Rui pasti bakal berlinang linang saking terharunya, hehehe).

2 comments:

Yang Kung said...

Wah sungguh luar biasa,eyang kakung putri ikut merasa senang,bangga dan terharu sekaligus rindu ingin ketemu RUI.
Acara2nya sangat bagus,untuk menanamkan nilai2 moral budi pekerti,mengembangkan imajinasi,kebersamaan dan sekaligus melatih lifeskill untuk masa depannya.Memang dalam cerita drama bersama teman2nya,ikat kepala Rui paling nyentrik [mungkin ingat mainannya jaranan di Indonesia ya].
Acara2 ini akan Eyang bawa & presentasikan dilembaga play group ditempat bapak.Terima kasih infonya.

imoet said...

sampe berkaca2 aku baca yang ini deh. soalnya aku juga sering kecewa karena iki yang pemalu gak bisa (gak mau) berpartisipasi di sekolah seperti teman2 yang lain. jadinya abis acara, akunya marah2 sendiri. harusnya gak boleh ya....thanks for sharing this, mbak!

Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Third Birthday tickers
DaisypathAnniversary Years Ticker