Friday, February 26, 2010

Acara di rumah

Hari Kamis kemarin rumahku ketempatan acara doa oikumene. Walaupun sempat kepikiran, cukup gak waktuku untuk persiapannya, tapi ternyata berjalan lancar juga. Aku hanya bikin opor ayam, daging rica, oseng tempe dan kolak waluh. Sekalian juga aku bikin kue ultah buat Rui yang bakal genap 5 tahun minggu depan.

Bikinnya serabutan banget, disambi ngurus anak sih. Gak perlu heran juga kalau pada akhirnya harus megangi mixer sembari nggendong Rei. Habisnya Rei sekarang lagi berada dalam masa super manja, maunya digendong melulu, kalo gak digendong bisa bisa dia menangis tersedu sedu sambil berlelehan air mata kayak anak buangan aja. Syukurlah kakaknya, si Rui udah bisa diajak kompromi. Dia malah ikut bantuin ngolesi krem untuk kue ultahnya (ngolesnya sambil incip incip, saking senengnya dia lihat krem se baskom, hehe).

Yang datang kemarin gak begitu banyak, lagi musim pancaroba, beberapa absen karena sakit. Agar gak terlalu repot, sebagian gelas dan piring hidangan aku pakai piring kertas. Kopi nya juga aku pakai yang instant, yang sudah pakai gula dan susu, biar praktis. Sehabis acara tamunya juga gak pada langsung pulang, masih bantuin beres beres, jadi aku terbantu sekali.

Sunday, February 21, 2010

TDL (Tokyo Disney Land)

Lokasi : Kota Urayasu, Maihama. Tiket masuk : 5.800 yen (utk dewasa/ umur 18 tahun ke atas), 5.000 yen (utk pelajar usia 12 tahun s/d 17 tahun), 3.900 yen (utk anak usia 4 tahun s/d 11 tahun). Parkir kendaraan 2.000 yen sehari.

Jangan lupa untuk mengecek Park Operation Calendar (bisa dilihat di situsnya Disney Resort), karena jam buka dan jam tutupnya bisa berubah di hari hari tertentu. Minggu kemarin sebenarnya kita pengen main ke Disney Sea, tapi setelah dicek lewat internet, Disney Sea minggu kemarin jam 19.00 sudah tutup, karena itu kita putar haluan ke Disney Land yang minggu kemarin tutupnya jam 9 malam.

Perlu diingat pula bahwa DisneyLand selalu lebih ramai daripada Disney Sea. Bahkan buat beli popcorn aja antrinya bisa kayak ular naga panjangnya, apalagi untuk popcorn yang rasa coklat, karamel atau madu – kalo ada kios popcorn yang antriannya pendek pasti popcorn nya rasa kari atau rasa kecap asin (gak begitu banyak yang suka).

Begitu juga kalau mau makan di restoran, lebih baik menghindari jam jam makan. Pilih waktu yang rada “aneh” aja, jam 2 siang baru cari makan misalnya, pasti kasir restorannya gak bakalan antri panjang.

Buat yang punya bayi dan harus menyusui, ada nursery (kalo DisneyLand tempatnya dekat Monster Inc.). Sayangnya area DisneyLand seluas itu hanya punya satu nursery, lha repot kalau misalnya kita ada di ToonTown, khan jauh banget tuh. Kalau sekedar ganti pampers sih di semua toilet ada tempatnya, yang rada repot kalau harus ngasih ASI. Kalau pas kepepet sih, ya ngasih ASI di toilet juga, hehe.

Tuesday, February 16, 2010

Kid-O-Kid (baca: kido kido)

Lokasi : Lalaport Tokyo-Bay Funabashi. Tarif masuk (utk anak dari usia 6 bulan sampai umur 12 tahun) : 600 yen untuk 30 menit pertama, kalau mau perpanjang waktu bayar 100 yen per 10 menit. Untuk pengantar anaknya bayar 300 yen per orang – buat pengantar gak perlu bayar lagi untuk perpanjangan waktu.

Tempat main anak anak Kid-o-Kid ini disponsori oleh Borne Lund – dibaca “borune rundo”, lafal Jepang hihi. Borne Lund adalah produsen mainan anak anak, dalam bahasa Denmark, borne = anak anak, lund = hutan.

Sudah beberapa kali Rui dan Rei kita ajak main ke sini. Walaupun indoor, tempatnya asyik dan menyenangkan – pokoknya kalau di luar lagi berangin, dingin dan gak bisa main di taman, kita ajak saja anak anak ke sini.

Variasi mainannya sangat beragam, mulai dari yang menguras keringat (lari larian, jumpalitan) juga ada mainan pengasah konsentrasi otak (puzzle, balok dll). Awal awal kita ajak Rui ke sini dia seneng banget diputer bergelundungan di dalam roda raksasa, atau kalo gak gitu lari larian dan jumpalitan kayak atlet trampolin. Tapi belakangan ini Rui lebih tertarik main konsentrasi, nyusun roda roda berhubungan atau main imajinasi – pura pura jadi kasir atau koki di area market square.

Rei pun sejak masuk usia 6 bulan juga sudah bisa ikut main. Untuk bayi yang belum bisa jalan, tempatnya dibedakan, jadi gak perlu kuatir bakal ketabrak anak anak yang lebih gedhe.

Kita biasanya main sejam-an di tempat ini. Tentu saja Rui harus dirayu rayu agar mau keluar, kalo gak gitu bisa seharian dia main melulu. Yang repot di sebelah tempat main kid-o-kid ini ada toko mainan Borne Lund. Jadi begitu Rui keluar dari Kid o Kid, pasti dia langsung belok ke toko Borne Lund dan ngejogrok lamaaa banget nyobain mainan satu per satu. Memang sih mainannya lucu lucu dan sangat menarik, umumnya terbuat dari kayu dan bahan alami lain. Hanya saja harganya lumayan mahal. Selama ini kita selalu janjiin, kalo Rui minta mainan Borne Lund, kita bilang tunggu Christmas ya, atau tunggu ulang tahun ya.

Enaknya sih kalo ke sana ngajak mama mertua, biasanya beliau gak betah kalau cucunya merengek rengek. Kapan hari Rui sukses merayu beliau buat beliin globe, bola dunia lengkap dengan gambar domisili bermacam hewan di dunia. Hehe.

Nb. Kid-o-kid gak hanya ada di Lalaport Funabashi. Kapan hari kita coba ke Kid o Kid di Sunamo, tapi rupanya Rui lebih suka yang di Funabashi. Di Sunamo juga ada kolam bola sih, roda raksasa dan kasur udara (utk lari dan trampolin), tapi mainan imajinasi nya kurang bervariasi. Di area untuk bayi pun mainannya gak selengkap seperti di Lalaport.

Wednesday, February 10, 2010

Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Third Birthday tickers
DaisypathAnniversary Years Ticker