Sunday, March 23, 2008

Paskah

Hari ini Paskah. Kita bertiga ke gereja Katolik Motomachi. Dari luar bangunannya keliatan gedhe banget, tapi ternyata ruangan misanya gak terlalu besar. Cuma emang altarnya megah! (sayang gak boleh ambil photo di dalam gereja). Diorama jalan salib di dinding gereja juga bagus, kuno dan berkharisma.

Di dalam ruangan misa, kita sempat tertegun. Lha wong yang datang semuanya tua tua, kebanyakan ibu ibunya berkerudung pendek dari kain putih tipis (aku gak tahu asal kebiasaan ini, tapi di gereja Katolik Jepang kebanyakan ibu ibunya kalo ke gereja kok pakai kerudung gini ya). Kedatangan kita cukup mengundang pandangan dari pengunjung gereja yang lain, lha wong Rui rada ribut waktu mau duduk di bangku.

Misa dimulai pk 10.30 pagi. Tahu gak, misdinarnya juga orang orang sepuh. Dan Romo nya lebih sepuh lagi (rambutnya udah putih semua, suara dan tangannya udah sampe gemetaran saking sepuhnya). Waktu Romonya membuka misa, Rui langsung nyeletuk (tentu saja dengan suara keras) “a! ojisan no koe da” (a! ada suara kakek). Langsung deh mulutnya Rui dibungkam ma bapaknya, hehe. Rui lumayan anteng sekitar 15 menit-an aja, waktu denger lagu dia bisa diem juga dipangkuan ku. Tapi habis itu mulai deh bosen, daripada ribut akhirnya cuma aku yang ikut misa. Rui diajak bapaknya jalan jalan di luar.

Misa hari ini murni bhs Jepang semua. Kalo di gereja deket Urayasu, salam damainya biasanya dalam bhs Inggris “peace be with you”, di gereja Motomachi “shu no heiwa wo”. Waktu kotbah, sempat beberapa kali ada jeda lumayan lama, Romo nya tahu tahu diem, tak pikir ketiduran (hush!) tapi trus kotbahnya berlangsung lagi.

Seperti biasa waktu komuni rasanya aku udah pengen nangis aja. Selalu deh begini, sejak tinggal di Jepang kalo ke gereja selalu aja jadi cengeng. Bukan… aku bukannya penganut agama yang sangat taat, wong ke gereja aja bolong bolong. Tapi kalo pas nerima komuni selalu aja terbayang wajah bapakku, ibukku, adikku… keluargaku di Indonesia sana. Pastinya mereka hari ini juga merayakan Paskah di gereja Kediri. Dan aku sangat kangeeeen. Ihik.

Dulu aku juga pernah berlinangan air mata waktu ikut misa natal di gereja Kasai, sampai nenek2 yang duduk di sebelahku sangat bersimpati dan ketika akhir misa beliau nunggui aku di pintu masuk sambil menyorong nyorongkan plastik berisi buah apel, katanya buat menghiburku (kok yo sempat2nya ya bawa apel segala ke gereja).

Sedang di gereja tadi, rupanya ada pula seorang ibu yang tahu aku sempat berlinang air mata. Beliau memaksaku untuk menerima beberapa biji telor Paskah – di pintu gereja emang ada pembagian telor Paskah, tapi aku gak ikut bergabung, lha aku merasa bukan umat resmi di situ, trus lagi yang dibagiin kayaknya kok orang2 tua melulu, mosok aku mau ikut ikut. Gak tahunya waktu di halaman gereja, aku disusul sama ibu (mungkin staf gereja kali ya), “dozo… dozo… “ (silahkan, silahkan). Aku jadi terharu lagi – selalu saja ada orang2 yang sepertinya mengerti aku lagi bersedih.

Happy Easter Day!

3 comments:

Agatha Anita Taurysiana said...

Selamat Paskah!
Aku bisa bayangin 'rasanya' merayakan banyak hal di negeri orang. Jangankan kamu, aku saja yang masih bersuami Jawa dan tinggal di tanah Jawa tetep saja merasa jauh. Btw, jauh di mata dekat di hati.

Lisa said...

happy Easter ya... emang kalo lagi hari raya kayak gini bikin kangen keluarga. hiks :(

Anonymous said...

Selamat paskah! (sory telat sekali)
Aku baru tahu akhir minggu kemarin Paskah, Kalo di Jepang, tidak ada hari libur agama 'kan, jadi, yang aku tahu hanya hari Natal saja...

Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Third Birthday tickers
DaisypathAnniversary Years Ticker