Sunday, July 29, 2007

Hokkaido

Telah dua minggu berlalu sejak kepindahanku ke pulau Hokkaido. Sampai musim semi tahun depan kita akan tinggal sementara di sini. Tgl 15 Juli yang lalu perjalanan panjang dari Urayasu kita tempuh bermobil 8 jam sampai ke Aomori, dari penyeberangan kapal Aomori kita naik kapal fery selama 4 jam dan tibalah kita di Hakodate, nama kota tempat tinggal kita sekarang.

Kesan pertama tentang Hokkaido? Lahannya luas. Tidak seperti Urayasu yang penuh gedung bertingkat, di sini nyaris semua bangunan landai saja. Cuma sebagian aja, misalnya deket Hakodate eki yang emang daerah wisata, ada bangunan hotel bertingkat lumayan tinggi. Jalanan juga kebanyakan lurus dan lebar, termasuk trotoar nya. Minggu pertama tinggal di sini, aku sudah berani bermobil berdua aja ama Rui, karena jalanannya enak dan gampang diingat.

Selain itu, biaya sewa apartemen di sini lumayan murah. Ongkos sewa apartemen kita sebulannya 130.000 yen – sudah termasuk biaya listrik, air dan gas, dan termasuk ongkos parkir mobil 2 tempat (satu tempat untuk mobil pribadi, dan satu lagi untuk mobil kantornya suami). Bandingin aja dengan biaya sewa apartemen kita yang pertama dulu di deket Urayasu eki, sebulan 130.000 yen belum termasuk biaya listrik, air dan gas. Masih harus bayar parkir mobil 15.000 yen sebulan, mana rumahnya kecil lagi, ukuran one-room 60 meter persegi aja. Rumah di Hakodate sekarang kurang lebih sebesar rumah kita di ShinUrayasu. Bedanya rumah Hakodate letaknya di lantai satu. Rumah ini sudah lengkap dengan mebel, tempat tidur, dan keperluan rumah tangga lain (misalnya lemari es, kompor, rice cooker, dll), sehingga pindahan kita ke Hokkaido gampang aja, gak perlu boyongan bawa2 barang segala.

Minggu pertama kita di sini, kita habiskan di tempat tujuan wisata deket Hakodate eki. Makan kepiting rebus dan jalan jalan di seputaran pelabuhan (suasananya mirip2 daerah Aka Rengga di Yokohama). Namanya juga daerah wisata, banyak banget turis yang datang, baik turis domestik maupun mancanegara. Pengen naik jinrikisha (semacam becak gitu), tapi lagi banyak orang jadi males. Suami bilang kapan2 aja deh, kalau pas gak banyak wisatawan. Jadi kita cukup jalan jalan aja lihat toko2 souvenir, tanpa beli apa apa.

Minggu kedua waktu suami libur, kita pergi ke biara trappestine. Tempatnya adem di pegunungan, cocok banget buat retreat pasutri kali ya, hehe. Cuma tempat yang terbuka buat umum terbatas sekali, namanya juga biara ya, masak mau masuk masuk ke dalam, bisa nganggu suster2nya dong. Pas kita kesana, kebetulan barengan dengan kedatangan turis2 dari Korea, lumayan rame (waktu dengerin mereka ngobrol, jadi inget sudah lama aku gak nonton sinetron Korea, hihi). Di halaman biara ada bangunan kecil tempat galeri photo, altar tua dari kayu dan sejarah singkat biara ini. Juga ada pojok tempat jualan kue kering dan permen yang dibikin oleh para biarawati. Sempat lihat2 ada patung2 malaikat dan rosario juga dijual. Lumayan bagus sih, sayang pilihannya gak banyak.

Masih banyak tempat tempat yang kita pengen kunjungi di Hokkaido sini. Masih banyak waktu sampai tahun depan. Yang jelas rasanya aku bakalan lebih kerasan di sini, dibanding waktu dulu sempat tinggal di Ibaraki. Rute jalan jalan pagi dengan Rui pun lebih menarik. Tahu gak kapan hari kita ketemu apa waktu lagi jalan jalan pagi? Ketemu kuda!! Dan gak cuma seekor, melainkan dua ekor, dengan santainya dituntun pemiliknya jalan2 di trotoar! Gimana kita gak melongo. Rui pun langsung heboh ngejar, pengen naik katanya, tapi begitu deket langsung mundur teratur karena kudanya tergolong ukuran buesaaar. Haha. Sasuga Hokkaido te kanji…. Siapa yang tahu kita bakalan ketemu binatang apa lagi selama di Hokkaido. Asal jangan sampai ketemu beruang aja deh…..

1 comment:

Niken said...

Cantik & sejuk ya disana? ktnya model2 eropah gitu..tanahnya kan luas ga kyk di honshu..Jd pgn kesana.. Sun buat Rui ya!

Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Third Birthday tickers
DaisypathAnniversary Years Ticker