Saturday, December 23, 2006

slow life

Mulai minggu kedua bulan Desember ini aku ikut suami tinggal di Hitachi shi, Ibaraki (3 jam perjalanan bermobil dari rumah Urayasu). Sekarang aku dan Rui masih dalam tahap penyesuaian diri. Rasanya iba juga dengan Rui, sebulan kemarin aku ajak dia mudik ke Kediri, balik ke Jepang, seminggu tinggal di Urayasu, trus berangkat lagi ke Ibaraki. Tapi tekadku sudah bulat untuk ikut suami ke Ibaraki, demi Rui juga, biar dia lebih sering lagi ketemu bapaknya. Mumpung dia belum sekolah juga, gak ada masalah kalau mau pindah pindah. Rumah Urayasu bakalan kita jenguk sekali sekali.
Memang sih buat aku rasanya rada shock juga begitu tahu situasi di Hitachi shi. Dibandingin Urayasu, tempat tinggalku sekarang termasuk desa banget. Kalau malam jalanan depan rumah gelap gulita, karena gak ada lampu jalan. Pusat perbelanjaan sih ada, tapi lumayan jauh dari rumah. Aku sempat heran waktu pertama kali datang kapan hari, kok rasanya jarang lihat ibu ibu naik sepeda sih. Padahal kalau di Urayasu, sepeda itu kendaraan yang paling gampang dijumpai dan digunakan oleh ibu2 kalau mau belanja atau ngantar anak ke sekolah. Hari berikutnya baru aku sadari mengapa di sini jarang ada ibu2 bersepeda, karena kebanyakan jalannya menanjak naik turun!! Berlekok lekok pula, kayak di pegunungan. Kalaupun nekad sepedahan pasti juga bakalan copot dengkul-e, he he. Alat transportasi yang banyak di sini ya mobil pribadi.
Pokoknya jangan disamakan dengan Urayasu deh. Ada kereta, ada bis umum, toko serba ada kecil kecilan pun bertebaran di sana sini. Di sini stasiun kereta jauh, bus cuma ada satu, kalau mau ke toko terdekat pun harus bermobil.Kapan hari aku dan Rui coba jalan jalan di sekitaran wilayah rumah. Bener bener sepi.... ada rumah rumah dan kebun kebun kecil sih, tapi gak ada taman umum, manusia pun jarang jarang. Muter muter lumayan jauh, dan girang banget waktu nemu vending-machine, mesin yang jualan minuman ringan kalengan. Rui pun kayak nemu teman lama aja, langsung dia minta recehan, dengan sok pintarnya mencet2. Setelah "belanja" sekaleng minuman ringan, mau gak mau pulang lagi deh ke rumah. Selain karena dingin, juga karena pinggang sudah pegel nggendong Rui. Rui mungkin masih merasa asing ya, jadi selama jalan jalan itu dia minta gendong terus (aku gak bawa baby car). Bayangin nggendong anak segedhe Rui di jalanan naik turun......
Bagaimanapun sekarang masih tahap awal. Masih sering membanding bandingkan dengan rumah Urayasu. Namanya juga masih belum terbiasa. Tapi aku yakin bakalan bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan pedesaan. Pastilah nanti bakalan ada hal hal baru yang mengasyikan, juga bikin rencana pergi ke pemandian air panas, dll. Anggap saja lah tetirah, mengistirahatkan diri dari kehidupan kota. Enjoy Slow Life!!

1 comment:

Niken said...

Kayaknya Hitachi shi itu lebih desa dr Nozawa tmpku dulu tinggal ya? Tapi biar desa biar rumahnya jauh diujung beruk, yang penting sama suami-anak, ya ga??

Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Third Birthday tickers
DaisypathAnniversary Years Ticker