Tuesday, November 27, 2007

Wednesday, November 21, 2007

Winter

Brrrr… salju melulu. Tapi salju di sini lain, begitu bersih, putih, sara-sara ringan dan gak lengket seperti salju yang pernah aku lihat di Urayasu. Dinginnya juga lain. Sehari sebelum salju turun, suhunya udah drop banget. Di luar rumah, dinginnya bagaikan jarum ditusukkan ke tangan. Awalnya serasa perih di ujung kuku, lalu menyebar ke seluruh tangan. Rasa perih juga terasa di daun telinga, ujung hidung, pipi, jari kaki…. Ketika ngaca di rumah, terperanjat, wajah jadi kayak kurcaci mabuk – hidung, kuping dan pipi memerah. Tapi setelah beberapa waktu jadi terbiasa, tentu saja dengan perlengkapan ekstra lengkap kalo mau keluar rumah. Rui suka sekali jalan di atas salju, seringnya dia sengaja nyari tempat yang saljunya tebal, dan kegirangan kalo kakinya amblas di timbunan salju.

Hanya satu hal yang bikin repot kalo salju tebal, mobil jadi tertimbun salju. Setiap kali mau keluar, harus kerja bakti menyingkirkan salju dan manasi mesin. Huh!

Monday, November 19, 2007

Oowaki san

Dua minggu yang lalu, kita sempat diundang ke rumah Oowaki san, bapak senior yang jadi client suami di Hakodate. Oowaki san tinggal berdua aja dengan istrinya, anak anak beliau sudah dewasa dan bekerja berpencar pencar di lain kota. Rumah mereka lumayan dekat jaraknya, bermobil gak sampai 15 menit, dekat dengan Undo-Park. Cuma emang lokasi rumahnya yang agak njelimet, terselip di jalan setapak kecil diselingi kebun2 kecil.

Bertemu dengan Ny. Oowaki, agak agak grogi juga. Orangnya tegas dan gak banyak basa basi. Lain dengan kebanyakan orang Jepang umumnya. Konon waktu muda dia pernah berprofesi sebagai guru TK. Lucu juga bayangin diriku grogi sendiri. Tapi bener, rasanya si nyonya ini mengamati sekali tingkah lakunya Rui (ato mungkin perasaanku aja yah).

Sekali kita merasa di”sentil” waktu Pak Oowaki, nawarin kita main bareng ke kolam renang. Walopun gak rundingan dulu, tapi kita berdua udah merasa enggan – lha wong tanpa persiapan gitu, gak bawa baju renang (dan emang di rumah Hakodate kita gak siap bawa baju renang. Hokkaido gitu lho – yuki guni, negri bersalju! gak pernah terlintas deh di pikiran kita buat renang, walopun kolamnya indoor sekalipun). Seakan bisa membaca keengganan kita, Pak Oowaki nawarin untuk minjemi kita baju renang, handuk, topi renang dan perlengkapannya, termasuk buat Rui. Beliau bilang, baju renang anak2 mereka dulu sejak kecil sampai gedhe masih banyak yang disimpen.

Ditawarin gitu, suamiku trus nanya ke Rui “Rui mau main ke pool?”. Dan Ny. Oowaki langsung nyahut “kenapa harus tanya ke anak kecil segala”. Kata beliau, untuk hal2 yang bisa diputuskan sendiri gak perlu lah tanya2 anak. Yang namanya anak seharusnya mengikuti kehendak orangtua, jangan jadi orangtua yang selalu ikut kehendak anak. Waduh, aku dan suami jadi gak bisa komentar deh. Emang selama ini kita biasa begitu, kalo mau jalan ato pergi bareng, sebisa mungkin kita ikutsertakan Rui untuk memutuskan. Bener juga “sentilan” nya nyonya tadi, dari kebanyakan kasus, untuk keputusan akhir kita jadi banyak ngalah dengan keinginan anak. Nilai yang sebenarnya kita mau terapkan adalah agar anak juga belajar mengutarakan keinginannya, gak harus ikut kehendak ortu melulu. Tapi rupanya di mata orang lain, hal itu bisa menimbulkan pengertian lain.

Rasanya baru pertama kali ini aku merasa tersentil. Karena memang lingkup pergaulanku terbatas sekali. Namun bersyukur juga aku bertemu dengan nyonya Oowaki, karena dengan demikian, aku bisa punya pandangan lain terhadap anak.

Pada akhirnya emang kita jadi berangkat ke kolam renang, yang jadi pengalaman pertama buat Rui (kalo main ke permandian air panas sih sering, tapi kalo yang bener2 pool, baru pertama kali ini deh). Hari itu Rui belajar banyak hal, yang terutama adalah belajar gak boleh lari larian karena lantainya yang licin sungguh berbahaya (sekali kita ditegur oleh penjaga kolam renang, karena Rui sudah keburu melesat lari. Malu banget, karena penjaganya sempat teriak “stop… stop…” hihi).

Dan satu lagi, di kolam renang milik pemerintah daerah ini, setiap jamnya selalu ada waktu istirahat 10 menit. Bila tiba waktu istirahat, akan terdengar lagu di penjuru kolam, dan semua harus keluar dari kolam. Menunggu 10 menit ternyata butuh kesabaran tersendiri buat Rui. Semenit pertama Rui masih bisa anteng duduk bareng kita di kursi2 seputar kolam, tapi menit berikutnya dia sudah pengen nyemplung lagi. Jadinya kita repot membujuk bujuk. Beruntung sekali Rui mau dibujuk Ny. Oowaki yang pinter ngajari gerak dan lagu anak anak. Namanya juga mantan guru yah, gak heran kalo wawasan nya luas dalam menghadapi anak2 kecil.

Gara-gara ketemu Ny. Oowaki juga, aku lumayan banyak dapat informasi tentang tempat2 bermain anak, perpustakaan dan event2 anak yang diadakan di seputaran sini. Malah minggu kemarin, dengan senangnya Nyonya Oowaki ngantar aku ke klub bermain anak di gedung Rainbow dekat stasiun kereta. Satu lagi rangsangan baru buat Rui, karena dia bisa bertemu teman2 baru, mainan baru dan guru2 TK yang lain.

Emang sih, kalo lagi jalan sama Ny. Oowaki, aku jadi lebih berhati hati, karena emang beliau lumayan njelimet dalam urusan anak anak. Waktu kita main di klub bermain anak tersebut, Ny. Oowaki sempat ngedumel waktu lihat anak2 pada mainan korden jendela yang bisa ditarik ulur pakai tali. Langsung aja deh beliau turun tangan ngarahin anak anak buat main di tempat lain. Begitu juga waktu ada satu dua anak kecil yang naik naik ke atas kursi tanpa copot sepatu. Aku sempat nguping kata kata beliau “gimana sih, ibu ibu sekarang. Anak2nya naik2 kursi kok gak dilarang, masih pakai sepatu lagi. Padahal ini khan fasilitas umum…. dsb dsb…”

Hihi… Gimana aku gak jadi jaim kalo jalan ma beliau. Tapi rasanya emang kita butuh orang orang semacam Ny. Oowaki di sekitar kita.

Saturday, November 10, 2007

Friday, November 09, 2007

Lagunya Rui

Dulu waktu jamannya Rui umur setaon-an dia demen banget sama lagu Hina no Uta keluaran Minna no Uta-nya NHK. Kita kenal lagu ini dari CD kumpulan lagu NHK hadiah dari grand-ma nya Rui. Setiap dengar lagu Hina no Uta ini Rui kecil dulu pasti langsung lenggut lenggut dan gela-gelo kepalanya. Karena iramanya yang rancak dan kocak, aku pun jadi ngefans pula. Oh ya, Hina no Uta ini artinya Lagu Anak Bebek.

Kemarin gak sengaja kita nemu lagu ini di YouTube. Rui ngelihatnya dengan penuh ketakjuban, karena emang baru kali ini kita lihat gambar animasinya. Mungkin Rui ingat juga dengan lagu kesukaan nya dulu, dan gak terasa dia pun lenggut lenggut kayak masa bayinya dulu. Hihi.



Lilypie Kids Birthday tickers
Lilypie Third Birthday tickers
DaisypathAnniversary Years Ticker