Jumat ini tanggal merah di Jepang. Syukur sekali bapak-e Rui bisa libur, karena hari ini ada undangan kawinannya Pak Surya (pendeta GIII). Rencananya kita mau pergi naik kereta, tapi ternyata pagi hujan turun lumayan deras, mana Rui juga sudah ngantuk ngantuk karena tadi dia bangun jam 5 pagi, akhirnya kita pergi ke tempat acara naik mobil.
Tempat acaranya lumayan jauh dari rumah, walaupun sudah dibantu navi, tapi tetap aja kita salah ambil jalan. Masalahnya jalanan di pusat Tokyo khan padat banget tuh, kalau sekali salah ambil jalur, susah banget mau balik ke jalur semula. Kita jadi muter muter deh.
Sampai di tempat acara sudah jam 1 siang. Acara kebaktian sudah selesai. Emang kita sengaja mau ikut acara resepsi aja. Bapak-e Rui sempat salting, salah tingkah (atau yang bener saltum ya, salah kostum), abis para bapak yang hadir rata rata berjas hitam dan berdasi putih. Walaupun sudah milih pakai baju resmi, tetap aja dia kelihatan berbeda dengan para undangan yang lain. Hehe. Kalau para ibu yang asal Jepang juga umumnya pakai baju resmi item atau kimono. Sedang para ibu asal Indonesia banyak yang pakai kebaya (duh, jadi ngiri, pengen pake kebaya juga. Tapi dengan badanku yang udah mirip kuda-nil begini, mana muat pakai kebaya).
Oh ya, Pak Surya dapat istri orang Jepang, cantik deh istrinya. Hidangan hari ini pun meliputi hidangan dari 2 negara, masakan Jepang dan masakan Indonesia. Tapi kayaknya kok banyak yang ngantri di meja masakan Indonesia ya. Mungkin emang masakan Indonesia lebih menarik ya. Kalau masakan Jepang mah tiap hari ketemu, gak terlalu istimewa kali ya.
Di kawinan tadi aku ketemu sama Lena juga (temen yang dulu kerja di Hitachi Jakarta, yang sekarang tinggal di Tochigi). Kaget banget, habis sudah lama gak ketemu.
Sekitar jam 15.00 setelah salaman sama mempelai dan buruan photo photo, kita cabut. Acaranya sih masih berlangsung sampai jam 17.00 sore. Ada yang ngisi tari tarian tradisional Indonesia segala. Tapi ya begitulah kalo ngajak Rui mana bisa berlama lama sih. Pertama dia asyik mainan sama anak anak lain, tapi lama lama dia bosen dan gerah juga. Tamu tamunya khan lumayan padat tuh, kayak kawinan di Indonesia.
Pak Surya, selamat menempuh hidup baru.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
Proficiat pada Bpk Pendeta Surya.
selamat menempuh hidup baru,smg berbahagia.Tapi kemana ya wajah sikecil RUI ???Asyik bermain ya..?
Post a Comment